Sebuah pohon kelapa bercabang enam tumbuh di pekarangan milik seorang warga di Dusun Wates, Kemiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul
Menurut sang pemilik, umur pohon kelapa miliknya itu sudah 9 tahun. Awalnya pohon kelapa yang ditanamnya sebagai pembatas lahan itu tumbuh normal. Namun setelah ketinggiannya mencapai sekitar 1,5 meter, pohon kelapa ini terkena serangan hama, sehingga tumbuh tidak normal. Secara perlahan tumbuh tunas baru sampai tujuh cabang. Karena tidak kuat menahan beban, satu cabang akhirnya patah. Hingga tersisa menjadi enam cabang saja. Agar cabang tidak patah lagi akhirnya si pemilik pohon menimbun batang utama dengan tanah.
Warga mempercayai buah kelapa bercabang ini dapat mengobati berbagai macam penyakit.